Ternyata bagi mereka yang sudah terjun di bisnis restoran, hal di atas tidak sepenuhnya benar. Terutama bagi mereka yang sebelumnya adalah seorang karyawan (bukan pebisnis), anggapannya bahwa bisnis restoran adalah menyenangkan seringkali salah. Setelah melepaskan diri dari status sebagai karyawan, dengan tabungan secukupnya mereka membangun impiannya berbisnis restoran. Ternyata didapatinya bisnis ini tidak bisa dikatakan menyenangkan, karena mereka tidak siap dengan setumpuk pekerjaan dan tekanan dalam mengelola restoran.

Jika seseorang berpikir bahwa dengan berhenti menjadi karyawan kemudian berbisnis restoran dia akan dapat bekerja lebih santai, tentu saja ini salah. Bisnis restoran akan menuntutnya bekerja lebih keras dan lebih cerdik lagi. Bahkan bisa jadi dia harus datang sebelum karyawannya datang, menunda pulang sebelum seluruh karyawannya pulang, memutar otak membolak-balik halaman buku-buku marketing dan lain sebagainya agar bisnisnya tidak menjadi sia-sia.
- ISMET ABDULLAH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar